Asap rokok tidak hanya membahayakan kesehatan perokok aktif tetapi juga menimbulkan pencemaran udara yang membahayakan kesehatan orang lain. Kegiatan edukasi bahaya rokok bagi kesehatan di SMPN 22 Kabupaten Lebong dihadiri Dosen Fikes Universitas Dehasen Bengkulu, Kabag Kesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Lebong, Kepala Sekolah, Guru, dan Siswa-Siswi, dimana mereka sangat antusias dengan kegiatan edukasi ini dan mereka juga mengucapkan terima kasih atas kepedulian dari Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Dehasen Bengkulu dan Pemerintah Kabupaten Lebong.
Siswa dengan ini sial Z mengatakan mereka sudah terbiasa merokok, baik di sekolah maupun di luar sekolah, bahkan dia mengatakan ada siswi juga merokok. Merokok itu keren, kalau tidak merokok tidak macho.
Salah satu guru di SMPN 22 mengatakan bahwa mereka dari pihak sekolah sudah mengingatkan dengan siswa-siswi untuk tidak melakukan kebiasaan merokok. Para guru juga memintak bantuan dari pihak perguruan tinggi dan dinas kesehatan untuk membantu memberikan edukasi bahaya rokok untuk siswa-siswinya.Mereka berharap kegiatan ini dilakukan secara berkesinambungan.
Sumarmi, SKM selaku Kabag Kesmas di Dinas Kesehatan Kabupaten Lebong mengatakan dari pihak dinas kesehatan akan melakukan skrining smoke analizer di sekolah supaya terdeteksi siswa-siswi yang sudah terpapar zat berbahaya dari asap rokok.
Darmawansyah, SKM, M.Kes.Epid Dosen Universitas Dehasen Bengkulu mengatakan kegiatan edukasi dan skrining smoke analizerperlu dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, mengingat dampak yang begitu luas yang disebabkan oleh bahaya rokok. Harapan kita bersama untuk siswa-siswi menjadi remaja yang sehat, produktif, dan inovatif untuk mewujudkan Indonesia emas 2045.