BENGKULU – Masa depan layanan kesehatan berbasis teknologi semakin dekat di depan mata. Universitas Dehasen (UNIVED) Bengkulu menunjukkan komitmennya dalam mempercepat transformasi ini melalui kunjungan strategis dari delegasi Perseverance Technology Co., Ltd. Taiwan pada Selasa, 26 Agustus 2025. Pertemuan ini tidak hanya membuka pintu kolaborasi internasional, tetapi juga secara spesifik memantik semangat baru di kalangan dosen dan mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) untuk mengintegrasikan teknologi canggih dalam praktik klinis.
Acara dibuka dengan sambutan oleh Rektor Universitas Dehasen Bengkulu Prof. Dr. Husaini, S.E., M.Si., CA., CRP. Sambutan ini disambut hangat oleh seluruh sivitas akademika, termasuk delegasi Taiwan yang dipimpin langsung oleh Dr. Chuan-Jan Chang, Presiden Perseverance Technology Co., Ltd. Ia didampingi oleh timnya, yaitu Mr. De-Tsan Kao, Dr. Jin-Wei Liang, Mr. Haryanto, Mr. Chao-Chun Chang, Mrs. Chiu-Hua Chou, dan Mrs. Shu-Ming Lin.
Delegasi Perseverance Technology yang ahli dalam bidang computer vision dan fisheye image processing, datang ke UNIVED dengan visi yang sejalan dengan kebutuhan dunia medis saat ini. Mereka memperkenalkan bagaimana teknologi pemrosesan citra dapat diterapkan untuk membantu diagnosis penyakit melalui analisis gambar medis, memantau kondisi pasien dari jarak jauh, hingga mengidentifikasi pola-pola yang luput dari pengamatan mata manusia.
Seluruh kegiatan ini disambut hangat oleh Rektor UNIVED beserta jajaran petinggi universitas. Namun, sorotan utama tertuju pada kehadiran dan partisipasi aktif dari dosen dan mahasiswa Fikes. Mereka terlihat antusias, memahami bahwa kolaborasi ini adalah kesempatan emas untuk membawa inovasi teknologi langsung ke dalam kurikulum dan riset di bidang kesehatan.
Puncak acara adalah penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang menjadi landasan resmi kerjasama. Setelah itu, diskusi berlanjut dalam Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan para dekan, ketua program studi, serta sejumlah dosen dan mahasiswa Fikes.
Suasana diskusi menjadi sangat hidup ketika para akademisi Fikes mulai mengidentifikasi berbagai potensi aplikasi teknologi ini. Mereka berdiskusi tentang pengembangan sistem cerdas untuk deteksi dini masalah gizi pada anak-anak, penggunaan computer vision untuk memantau keamanan pasien di bangsal rumah sakit, hingga pengembangan aplikasi mobile yang membantu perawat dalam menganalisis kondisi luka pasien. Para mahasiswa pun turut aktif bertanya, menunjukkan betapa besarnya minat mereka dalam mempersiapkan diri menghadapi era revolusi digital di dunia kesehatan.
Melalui kunjungan ini, UNIVED menegaskan posisinya sebagai institusi pendidikan yang responsif terhadap perkembangan zaman, terutama dalam mendorong kemajuan di bidang kesehatan. Dengan kolaborasi yang berpusat pada teknologi digital, UNIVED dan Fikes siap mencetak tenaga kesehatan masa depan yang tidak hanya kompeten secara klinis, tetapi juga inovatif dan melek teknologi.
