Peningkatan Pengetahuanpada Ibu Balita Tentang Makanan Pendamping (Mp-Asi)Di Dusun Ii Desa Pekik Nyaring, Bengkulu Tengah

Makanan pendamping ASI adalah makanan atau minuman selain ASI yang mengandung zat gizi yang diberikan kepada bayi selama periode penyapihan (complementary feeding) yaitu pada saat makanan/minuman lain diberikan bersama pemberian ASI (Asosiasi Dietisien Indonesia, 2015). Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) adalah makanan tambahan yang diberikan kepada bayi setelah bayi berusia 6 bulan sampai bayi berusia 24 bulan. Jadi selain makanan pendamping ASI, ASI harus tetap diberikan kepada bayi, paling tidak sampai usia 24 bulan. Peranan makanan pendamping ASI bukan untuk menggantikan ASI, melainkan hanya untuk melengkapi ASI (Krisnatuti, 2009).

Kegiatan yang dilakukan oleh Mahasiswa KKN Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Dehasen Bengkulu yaitu pemberian penyuluhan kesehatan tentang MP-ASI pada Ibu balita dan pemberian contoh MP-ASI mulai usia 6-24 bulan.

Penyuluhan yang dilakukan oleh Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Dehasen Bengkulu di Balai Dusun II Desa Pekik Nyaring pada hari Rabu, 5 Juni 2024 jam 10.00 WIB bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu balita tentang MP-ASI. Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan metode ceramah dengan media leaftlet berisikan materi tentang waktu pemberian MP-ASI yang tepat dan panduan penyajian, tekstur, frekuensi makanan untuk bayi dan balita.

Kegiatan ini diawali dengan melakukan pengisian kuesioner sebagai pre-test pengetahuan tentang pemberian MP-ASI kepada ibu baliota yang hadir, setelah itu memberikan penyuluhan kesehatan mengenai MP-ASI pada ibu balita sembarimembuka sesi tanya jawab, kemudian memberikan kembali kuesioner sebagai post-test pengetahuan tentang MP-ASI.

Dengan diadakannya kegiatan ini menunjukkan bahwa ibu balita Dusun II Desa Pekik Nyaring antusias ikut serta dalam penyuluhan kesehatan tentang upaya meningkatkan pengetahuan ibu dalam pemberian MP-ASI pada anak usia 6-24 bulan.Diadakannya kegiatan ini para ibu balita memiliki peningkatan pengetahuan tentang pemberian MP-ASI dan termotivasi untuk membuat MP-ASI yang sesuai dengan yang dianjurkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *