EDUKASI KECEMASAN IBU DAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMILIHAN KB AKDR DI DUSUN 1 PEKIK NYARING

Penggunaan kontrasepsi di dunia menurut data World Health Organization (WHO) lebih dari 100 juta pasangan menggunakan alat kontrasepsi yang memiliki efektifitas, dengan pengguna kontrasepsi hormonal sebesar 75% dan 25% Menggunakan non Pengguna hormonal. kontrasepsi di dunia padatahun 2019 mencapai 89%, sedangkan pada tahun 2020 terjadi peningkatan yaitu menjadi 92,1%. Di Afrika tercatat sebanyak 82% penduduknya Tidak menggunakan kontrasepsi. Di Asia Tenggara, Selatan, dan Barat sebanyak 43% yang menggunakan kontrasepsi (WHO, 2021). Data World Health Organization (WHO ) tahun 2020 menunjukan bahwa pengguna alat kontrasepsi IUD di seluruh dunia masih di bawah alat kontrasepsi suntik, pil, kondom dan implant, terutama di negara-negara berkembang. Presentasi IUD dibawah 10% yaitu 7,3%, dan alat kontrasepsi lainnya sebesar 11,7%.

Berdasarkan Data Puskesmas Pekik Nyaring Penggunaan KB AKDR paling sedikit yaitu sebanyak 17 orang, dengan melakukan survey pendahuluan melalui door to door di dusun 1 pengguna AKDR berjumlah 0.

Penyuluhan di lakukan oleh Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Dehasen Bengkulu di balai dusun 1 desa pekik nyaring pada minggu, 2 juni 2024 jam 09:00- s.d selesai, yang bertujuan untuk memberikan edukasi kecemasan ibu dan dukungan suami terhadap pemilihan KB AKDR kepada masyarakat terutama kepada ibu-ibu dusun 1 desa pekik nyaring. Agar lebih memahami dan yakin untuk menggunakan AKDR dengan mengetahui kelebihan ataupun efek yang ditimbulkan serta bagaimana pemasangan AKDR tersebut.

Kegiatan ini di awali dengan memberikan kuisioner pre-post, dimana pre dilakukan dengan mengukur pengetahuan sebelum dilakukan edukasi kemudian post mengukur kembali pengetahuan setelah diberikan edukasi dan melihat apa kah ada perubahan peningkatan pengetahuan mengenai KB AKDR

Dengan demikian penting bagi masyarakat dan terkhususnya untuk ibu-ibu wanita subur untuk lebih memahami KB AKDR agar tidak merasa cemas dan khawatir berlebih sehingga takut untuk menggunakan KB AKDR apalagi kb ini merupakan kb non hormonal, berjangka panjang dan terjangkau. Sehingga diharapkan terjadi peningkatan penggunaan KB AKDR oleh Pasangan Usia Subur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *