Kecelakaan atau bencana dapat terjadi dimana saja dan kapan saja, seperti halnya kecelakaan lalu lintas, kecelakaan rumah tangga, kecelakaan kerja, dan sebagainya. Perawat sebagai lini terdepan dalam pelayanan gawat darurat harus mampu menangani masalah yang diakibatkan kecelakaan dengan cepat dan tepat, dengan pendekatan asuhan keperawatan yang mencakup aspek bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual. Oleh karena itu perawat dituntut untuk memiliki kompetensi dalam menangani masalah kegawatdaruratan akibat trauma dan gangguan kardiovaskuler. Salah satu upaya dalam peningkatan kompetensi tersebut dilakukan melalui pelatihan.
Pelepasan Mahasiswa D3 Keperawatan pelatihan BT&CLS serta perawatan luka di Bandung, Jawa Barat. Sabtu, 1 Juni 2024, didampingi oleh Dosen pembimbing. Kegiatan dilaksanakan dari tgl 1-13 Juni 2024. Pelatihan berlangsung selama 5 hari.
Disamping itu Tim AGD 118 ini sendiri didirikan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Indonesia (IKABI) pada tahun 1973, Ambulans Gawat Darurat 118 (AGD 118) memiliki salah satu misi untuk menurunkan angka kematian dengan memberikan layanan pra rumah sakit gawat darurat sehari – hari, korban massal dan bencana. Dengan prinsip YO YO 24-48 Hours, yang berarti “ You Are On Your Own for 24-48 hours”, Anda harus berdiri sendiri ketika di timpa bencana. Tanpa bantuan dari pihak luar selama 24- 48 jam. Salah satu cara untuk mewujudkan hal ini adalah dengan membuat suatu Sistem Safe Community yang berarti dimanapun dan kapanpun anda berada merasa aman.